Mencoba Kudu-Kudu di Makassar

Penampakan Ikan Kudu-kudu di Makassr

Pergi ke Makassar belum sempurna kalau belum mencoba ikan kudu-kudu. Sepintas ikan kudu-kudu ini memiliki tampilan seram. Bentuknya kotak dan keras, mirip setrika. Dulu ada joke yang mengatakan bahwa kalau ikan ini menabrak kapal selam, maka kapalnya bisa tenggelam (saking kerasnya kulit ikan kudu-kudu). Namun siapa sangka, daging ikan kudu-kudu justru lembut dan lezat. Banyak restoran yang menyajikan ikan kudu-kudu di Makassar.  Saya, bersama kawan-kawan yang sedang berkunjung di Makassar, pergi mencoba restoran Apong yang cukup terkenal di kota itu.

Ikan kudu-kudu disajikan di piring berbentuk utuh sehingga bagi mereka yang tidak terbiasa akan merasa “ngeri” untuk menyentuhnya. Tapi ternyata, ikan ini hanya keras di luar. Di dalamnya, lembut dan crispy. Ikan dengan nama latin Ostracion Cubicus ini berbeda dengan ikan buntal yang beracun. Awalnya saya memang menyangka ini adalah ikan buntal, namun ternyata bukan. Kulit luar ikan kudu-kudu berfungsi sebagai cangkang, sedangkan daging bagian dalamnya menempel pada lapisan cangkang. Berbeda dengan kebanyakan ikan yang dagingnya menempel di duri, daging ikan kudu-kudu ini menyebar di seputaran cangkang.

Menurut kawan-kawan, cara memotong ikan kudu-kudu juga tidak mudah. Kalau tidak biasa maka ikan akan terasa pahit karena empedunya pecah. Jadi memerlukan skill khusus bagi juru masak untuk membelah ikan kudu-kudu. Kudu-kudu disajikan tanpa bumbu sehingga rasa dagingnya langsung terasa di langit-langit mulut kita, lembut, juicy, dan ada kesan manis. Penyajiannya bisa digoreng fillet dengan tepung, ataupun hanya dikukus sehingga rasa dagingnya terasa. Sungguh sebuah pengalaman rasa yang wajib dicoba bagi para pecinta makanan lokal kalau berkunjung ke Makassar.

Kudu-kudu banyak terdapat di perairan Sulawesi, namun karena populasinya terbatas sehingga jarang ditangkap dan jarang ditemukan di setiap restoran. Apalagi di kota lain, sulit menemukan ikan kudu-kudu.  Oleh karenanya, kalau mampir Makassar, sempatkanlah mencicipi ikan rasa lokal ini, sebuah kekayaan kuliner Nusantara.

Salam makan-makan.

 

 

3 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *