Makna Anak Perempuan di Jepang

Boneka di Hari Perempuan / photo Junanto

Tanggal 3 Maret adalah Hari Anak Perempuan di Jepang. Pada hari ini, masyarakat Jepang mencurahkan perhatian dan kasih sayang, khusus kepada anak-anak perempuannya. Orang Jepang menyebut hari ini dengan sebutan hina-matsuri. Meski bukan menjadi hari libur nasional, hina-matsuri marak dirayakan di berbagai tempat.

Saat saya menelusuri jalan-jalan kota Tokyo, berbagai ornamen yang menyambut perayaan hina-matsuri banyak terlihat. Simbol perayaan hina-matsuri yang paling mencolok adalah boneka ohina-sama, atau hina (putri), yang merupakan boneka sepasang pengantin Jepang. Karena simbol boneka itulah, hina-matsuri juga kerap disebut dengan Hari Festival Boneka (doll’s festival). Dalam merayakan hina-matsuri, umumnya orang tua memberikan boneka ohina-sama kepada anak perempuannya. Tradisi ini muncul sejak jaman Heian (794-1185). Boneka pengantin tersebut diyakini oleh masyarakat Jepang sebagai simbol kebahagiaan putri mereka nanti saat dapat melangsungkan pernikahan yang baik.

….. kisah lengkap cerita ini bisa dibaca juga di buku “Shocking Japan: Sisi Lain Jepang yang Mengejutkan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *