Bagi para pria, dan juga banyak wanita, berkunjung ke Tokyo Motor Show (TMS) ibarat anak-anak yang diajak bermain ke Disneyland. Tokyo Motor Show adalah salah satu ajang pameran otomotif paling bergengsi di dunia.
Oleh karenanya, beberapa hari lalu saya menyempatkan diri untuk mampir ke TMS 2011 yang diadakan di Tokyo Big Sight, Chiba Perfektur. Dan benar juga, Ada perasaan thrilling dan berdegup saat melihat berbagai “new metal” dan “senjata rahasia” dari berbagai pabrikan otomotif ditampilkan untuk pertama kalinya.
Mungkin banyak analisis yang mengatakan bahwa TMS 2011 kali ini kurang gregetnya. Tapi dua tahun lalu, ajang Tokyo Motor Show 2009 juga tidak optimal. Hal itu karena pada tahun 2009, dunia sedang dilanda krisis keuangan yang dahsyat. Banyak pabrikan otomotif barat yang absen saat itu sehingga TMS 2009 menjadi kehilangan pesona.
Tapi tahun ini, tidak demikian. Meski dunia masih dilanda kelesuan global, dan Jepang masih terpuruk, terutama pascabencana tsunami, pameran otomotif 2011 ini mampu membetot perhatian dunia, termasuk ditampilkannya berbagai produk dari pabrikan barat. Tak kurang dari Audi, BMW, dan Volkswagen, menampilkan beragam “new metal” yang impresif untuk pertama kalinya di Tokyo. Dan, pabrikan Jepang juga tak mau kalah menjadikan ajang Tokyo 2011 ini sebagai ajang pamer barang-barang baru mereka, mulai dari mobil sport hingga mobil ramah lingkungan.
Saya memulai perjalanan dari pabrikan barat, seperti Mercedes dan Volkswagen. Bagi saya, VW tampil sangat impresif dengan debutan VW Passat Alltrack-nya. Di line VW, mobil jenis SUV telah diisi oleh tipe Touareg dan Tiguan. Namun di pasar station wagon, VW Passat Alltrack seolah mengisi kekosongan line-up mereka. Sementara itu, Mercedes Benz tampil dengan koleksi berbagai seri barunya, termasuk New Concept A-Class-nya. Tampilan menarik dari Mercedes adalah concept car Mercedes Benz F125 yang bentuknya futuristik. Di sisi lain, BMW menampilkan jajaran seri-seri terbarunya. Produk yang kemarin menjadi jagoan dan digadang-gadang adalah BMW Active Hybrid 5, sebuah produk BMW yang menyatukan energi batere dan bensin.
Dari pabrikan Jepang, Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi, dan Honda, bersaing menampilkan mobil-mobil kecil dan ramah lingkungan. Sementara Nissan menampilkan Nissan Pivo, mobil konsep elektrik yang ramah lingkungan. Mobil-mobil kecil ini, meski bentuknya aneh dan terlihat ringkih, tetap dibuat memenuhi ketentuan keselamatan (crash regulation) yang ketat, termasuk aneka mobil jenis city cars.
Melihat aneka mobil aneh dan mungil di Tokyo Motor Show kali ini, saya merasa bahwa masa depan otomotif mungkin akan dipenuhi oleh mobil-mobil listrik ataupun hybrid seperti itu. Jadi terbayang di film-film seperti Star Wars atau film futuristik lainnya, yang dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan elektrik.
Di sisi small car, saya suka dengan konsep Mitsubishi Mirage. Ini adalah besutan baru dari Mitsubishi yang ditujukan untuk pasar dunia, khususnya di Amerika Utara dan beberapa negara Asia. Mobil bermesin 3 silinder ini mengisi pasar small car Mitsubishi yang saat ini masih kosong.
All About Sports Cars
Meski tertarik dengan aneka ragam mobil mini dan elektrik, favorit saya di setiap pameran mobil adalah mobil sport. Dan TMS 2011 menawarkan jajaran mobil sport yang mengesankan. Ada tiga produk yang mengesankan saya di pameran kemarin. Honda menampilkan mobil konsep next-gen EV-STER. Mobil roadster mini tersebut kabarnya akan segera diproduksi dalam beberapa tahun ke depan. Meski model EV-STER ini lebih kecil dibandingkan roadster biasa, kecepatan dan ketangguhannya tak diragukan. Honda memang nampaknya sengaja merancang jenis sport car kelas ringan (lightweight).
Sementara itu, Subaru menampilkan jagoannya, Subaru BRZ GT. Ini adalah mobil kebanggaan di “Super GT Series” Jepang, atau sejenis NASCAR kalau di Amerika. Belum puas dengan Impreza WRX STI dari tahun 2005 – 2008 (yang belum pernah memenangkan satu kejuaraan), Subaru menggeber tahun 2012 dengan Subaru BRZ GT tersebut. Mobil dengan kekuatan 299 tenaga kuda ini diharapkan dapat mengangkat nama Subaru di tahun 2012.
Dari Toyota, produk yang mengesankan saya adalah Toyota GT 86. Ini adalah mobil yang cantik. Di TMS kemarin, warna oranye-nya menarik perhatian para pengunjung. Untuk memotretnya saja, kita harus mengantri. Saya rasa, GT 86 adalah penampilan utama dan headline dari Toyota, bahkan mungkin dari pabrikan Jepang.
Toyota GT 86 dirancang bersamaan dengan Subaru BRZ. Keduanya bersaing ketat di kelasnya. GT 86 awalnya dikenal dengan nama FT 86, FT berasal dari kata Future Toyota. Modelnya diwarisi dari model Toyota Corrola GT Coupe 1.6 litre DOHC yang ngetop di tahun 86. Melihat model GT 86, memang terlihat bagaimana Toyota ingin kembali tampil optimal di tahun 2012. Hal ini juga sesuai dengan tagline mereka di pameran kali ini, ReBorn, atau kelahiran kembali.
Wajar bila konsep ReBorn itu dipilih oleh Toyota. Tahun 2010 dan 2011 adalah tahun yang berat bagi Toyota, khususnya sejak kasus rem blong Toyota Prius yang menyebabkan mereka menarik ratusan ribu produknya. Ditambah lagi dengan bencana tsunami yang memukul pabrik-pabrik mereka di wilayah Jepang, dan terakhir banjir di Thailand yang menyebabkan Toyota memangkas proyeksi keuntungannya hingga 54% di tahun 2011 ini.
Sementara itu, kawasan yang jadi favorit saya lainnya di TMS ini adalah area sepeda motor. Di jajaran ini Honda, Suzuki, dan Kawasaki menguasai ajang Tokyo Motor Show. Kawasaki menampilkan aneka produknya seperti Kawasaki Ninja ZX-14R, Ninja 1000 ABS, dan Z 1000. Sementara Honda menampilkan Honda RCE. Suzuki tampil garang dengan GSX-R1000 dan GW250.
Tokyo Motor Show 2011 adalah sebuah ajang yang sangat penting bagi Jepang, khususnya dalam menunjukkan pada dunia bahwa mereka berupaya bangkit dari bencana. Meski di dalam negeri berbagai pabrikan otomotif masih terseok-seok karena banyaknya pabrik yang terhenti akibat bencana, munculnya berbagai produk baru menunjukkan bahwa Jepang tak berhenti dalam berinovasi.
Bagi saya sendiri, melihat TMS 2011 adalah sebuah pengalaman yang mengasyikkan. Satu hal yang paling mengesankan dari melihat berbagai pameran di Jepang, adalah ketertiban para pengunjungnya. Memotret aneka mobil baru misalnya, dilakukan dengan sangat tertib di pameran ini. Kalaupun ada produk mobil yang populer dan diminati banyak orang, para pengunjung Jepang akan mengantri untuk melihat dan memotret.
Ketika mendapat giliran memotret, rata-rata pengunjung akan mempercepat jepretannya dan segera mundur. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan pengunjung di belakangnya yang ingin memotret. Tidak ada desak-desakan ataupun berebut memotret di ajang TMS 2011 kemarin. Kalau ada pengunjung yang sedang berpose dengan mobil, pengunjung lainnya menunggu dengan sabar. Tidak ada yang berteriak dan menegur, “Minggir mas!.. minggir mas!…”. Selain itu, mereka juga kerap minta maaf kalau secara tidak sengaja menghalangi kita sedang memotret. Ada satu dua turis asing yang kadang suka tampil ngeselin dan tidak tertib, tapi rata-rata pengunjung di sana sangat tertib.
Selain melihat kemajuan dan kecanggilan teknologi Jepang, di TMS 2011 kemarin, saya juga melihat kemajuan dan kecanggihan perilaku para penonton Jepang. Mulai dari antri karcis, melihat, memotret, hingga kembali, terasa menyenangkan dan tidak membuat kesal. Padahal suasana pameran penuh dan berdesak-desakan.
Salam dari Tokyo