Masaki-san, orang Jepang yang Cinta Presiden RI

Masaki-san dengan CD Album SBY / photo Junanto

Di Indonesia, Presiden SBY mungkin saja dikritik dan diprotes. Namun di Jepang, SBY ternyata punya penggemar tersendiri. Setidaknya, itulah yang dikatakan oleh Masaki-san, salah seorang warga Jepang di Tokyo, saat mendengar rencana kunjungan kerja Presiden SBY ke Jepang pekan ini, 16-18 Juni 2011.

Saya bertemu dengan Masaki-san di restoran Indonesia miliknya, yang berlokasi di daerah Meguro, Tokyo. Masaki-san, bersama istrinya, mengatakan bahwa banyak orang Jepang yang mengagumi SBY. Menurut mereka, SBY telah banyak berjasa dalam mempererat hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia.

Saat bencana tsunami 11 Maret 2011 lalu, Indonesia terbukti memberikan perhatian yang sangat besar pada Jepang. Solidaritas dan persahabatan Indonesia ditunjukkan dengan berbagai hal, mulai dari mengirimkan tim SAR hingga bantuan kemanusiaan lainnya. Para perawat Indonesia juga terbukti banyak berjasa dalam membantu rakyat Jepang. Hal itu tentu tak bisa dilepaskan dari kepemimpinan Presiden SBY.

Untuk itu, Masaki-san merasa sangat tersentuh dan terharu. Apalagi kali ini ia mendengar bahwa Presiden SBY juga akan berkunjung ke lokasi bencana di Kesennuma, Miyagi, dengan membawa surat dari anak-anak Aceh. Solidaritas Indonesia dengan berbagi pengalaman saat tsunami di Aceh menjadi pembangkit semangat bagi masyarakat Jepang.

Tapi terlepas dari agenda Presiden di Jepang tadi, hal yang mengagetkan saya dari Masaki-san adalah saat ia mengeluarkan CD Album lagu SBY, yang berjudul “Rinduku Padamu”. Rupanya diam-diam Masaki-san punya album lagu SBY. Saya saja tidak pernah terpikir untuk membeli album lagu Presiden saya sendiri. Tapi Masaki-san, yang orang Jepang, malah punya. Ia mengatakan kagum melihat Presiden SBY yang selain menjadi pemimpin negara, juga suka musik dan bisa menyanyi.

Masaki-san kemudian ingin menitipkan CD album lagunya kepada saya, untuk dimintai tanda tangan ke Presiden SBY. Masaki-san ingin agar SBY menulis di album itu: “Untuk Masaki-san. Dari SBY”. Hehehe…. Saya katakan bahwa sulit untuk menemui Presiden karena penjagaan yang ketat. Saya tidak bisa memberi janji.

Dan kemarin siang (16/6), saya berada di sekitar Imperial Hotel, Tokyo, tempat SBY menginap. Suasana pengamanan terasa lebih ketat, karena Presiden beberapa saat lagi akan tiba di hotel dari bandara Haneda, Tokyo. Puluhan pejabat KBRI Tokyo juga saya lihat sibuk di lobby, bersiap membentuk receiving line guna menyambut presiden beserta rombongan.

Jadwal Presiden selama di Tokyo juga sangat padat. Mulai dari bertemu dengan Kaisar Akihito dan Putri Michiko, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan, memberi kuliah umum di GRIPs University Tokyo, serta berkunjung ke Kesennuma, wilayah yang terkena tsunami. SBY direncanakan kembali ke Jakarta dari bandara Sendai di Prefektur Miyagi.

Dengan ketatnya penjagaan, dan padatnya jadwal SBY, tentu sulit bagi saya, dan juga Masaki-san, untuk mendapatkan tanda tangan SBY. Apalagi dalam kunjungan ini SBY sengaja meniadakan acara tatap muka dengan masyarakat Indonesia, yang dulu biasa dilakukannya kalau ke luar negeri. Mungkin karena kepadatan jadwal atau entah karena alasan lain.

Masaki-san nampaknya cukup paham soal itu. Oleh karenanya, malam itu ia urung menitipkan CD-nya dan hanya bisa mendendangkan bait lagu “Rinduku Padamu” karya SBY. Begini liriknya:

Rinduku padamu, duhai kekasihku.

Lama sudah kita tak bertemu

Senyummu, Wajahmu …

Ada di mataku

Rindu … rindu … rinduku … padamu

Salam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *