Saya pikir hanya di Surabaya saja ada Lontong yang dinamakan Lontong Balap. Saat saya mampir ke Mataram, Lombok, beberapa waktu lalu, saya menemukan menu baru, yaitu Nasi Balap. Lengkapnya Nasi Balap Puyung. Menu ini saya temukan secara kebetulan saat hendak menuju ke Bandara Internasional Lombok. Warung Nasi Balap ini letaknya tepat di depan pintu keluar bandara.
Hampir setiap hari, warung ini penuh dengan pengunjung. Entah karena lokasinya yang tepat di depan bandara, atau memang rasanya yang istimewa. Mari kita rasakan sendiri. Dan betul saja, warungnya penuh. Kami harus mengantri beberapa saat sebelum dipersilakan masuk.
Penampilan Nasi Balap Mataram ini mirip Nasi Krawu Gresik. Nasi disajikan di atas alas daun pisang, lalu di sekitarnya disebar aneka lauk. Ada abon ayam kriuk, abon daging, oseng kacang panjang, kedelai goreng, dan juga sepotong ayam goreng. Ada juga sambal terasi bawang sebagai penyedap rasa. Sungguh sajian yang simple, dan minimalis.
Tapi soal rasa. Betul juga. Tak heran warung ini ramai terus. Masing-masing kondimen dan sayuran memiliki keunggulan rasa. Saat semuanya menyatu dalam mulut, keunggulan itu seolah membuat orkestrasi kenikmatan. Sedikit nasi, abon, daging, kacang panjang, menyatu dalam rasa yang lezat.
Saat saya bertanya pada penjualnya, dari nama asal nama Nasi Balap, jawabannya tak seragam. Konon dulu katanya, para pembeli harus balapan untuk memesan nasi. Kalau tidak balapan, tidak kebagian. Tapi ada juga yang bercerita bahwa bahwa penemu nasi ini dulu berkeliling naik sepeda seperti orang balapan. Lalu ada kisah bahwa cucu dari penemu nasi balap, adalah seorang pembalap sepeda. Setiap ia menang balapan, sering mentraktir kawan-kawannya makan nasi. Jadilah nasi itu kemudian dinamakan nasi balap.
Ada lagi yang mengatakan bahwa nasi ini harus disajikan secara cepat. Meletakkan bumbu di sekeliling nasi perlu dilakukan cepat. Jadilah ia seperti orang balapan.
Tak jelas versi cerita mana yang benar. Tapi yang jelas, nasi balap adalah salah satu kuliner khas kota Mataram, yang wajib dicoba kalau mampir ke Lombok. Rasanya sungguh mengenang. Salam Nasi Balap.