Makan rujak saja itu biasa. Makan Soto saja juga begitu. Tapi kalau Rujak dicampur Soto? Nah ini agak aneh terdengarnya. “Haah, memang ada makanan seperti itu ya?” tanya saya saat tiba di Banyuwangi. Ya, kata kawan-kawan Banyuwangi. Rujak Soto adalah kuliner khas Banyuwangi, kota yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Makanan ini juga terkenal sebagai makanan favorit yang lezat di Banyuwangi.
Siang itu, sayapun memulai perjalanan mencari Rujak Soto di Banyuwangi. Setelah bertanya ke beberapa orang, saya tiba di Jalan Musi Banyuwangi. Ada satu warung rujak soto legendaris di sana, yang sudah berjualan lebih dari 20 tahun. Saya lalu memesan semangkuk rujak soto dengan level kepedasan sedang.
Saat semangkuk rujak soto tiba, saya lihat memang makanan ini unik. Agak mengagetkan memang, karena dalam mangkok itu, rujak cingur disiram dengan kuah soto. Bagi saya, ini jenis kuliner tabrakan yang berani. Crash culinary experience. Bagaimana tidak. Rujak cingur yang biasanya dimakan dengan bumbu petis saja, harus dimakan dengan kuah soto. Bagi yang tidak terbiasa tentu agak “geli” membayangkan rasanya seperti apa. Ya, dua jenis makanan dengan genre terpisah tersebut, dibenturkan dalam satu mangkok. Sebuah pemaksaan, namun menyimpan keingintahuan akan rasa.
Konon sejarahnya dulu , rujak soto ini adalah hasil “eksperimen” dari penikmat rujak di Banyuwangi. Mereka menjajal beberapa menu makanan hingga menemukan rujak soto yang kemudian menjadi populer. Ada juga Rujak Bakso, yaitu rujak yang ditabrakkan dengan bakso kuah. Dan juga pecel rawon, atau pecel yang ditabrakkan dengan kuah rawon. Dahsyat ya perpaduannya.
Rujak soto disajikan sebagai campuran soto (bisa daging atau babat) dan rujak petis, atau rujak cingur. Mbak Yati, sang penjual membuat campuran rujak yang terdiri tahu tempe dan rebusan sayuran kacang panjang, taoge, kangkung. Uniknya, ada juga irisan pisang klutuk dan petis udang yang lezat. Setelah rujak jadi, ia menyendok kuah soto yang panas mendidih, kemudian menyiram rujak tadi dengan kuah soto panas yang encer dan babat rebus. Wuiiih, keliatannya memang aneh. Tapi begitu dicicipi, lezaaat. Ini sajian luar biasa. Segar dengan campuran rasa petis, pedas, asin dan kuah soto. Kesegaran rujak sayur dan buah dibalur dengan kuah soto menghasilkan rasa yang “ultimate”. Penuh dengan petualangan. Mulut kita mengalami tabrakan dua rasa yang justru memberi sebuah kenikmatan tersendiri.
Kalau kamu ke Banyuwangi, saya sarankan untuk mencicipi hidangan unik ini. Rujak Soto memberi kita pengalaman, bahwa kenikmatan bisa muncul dari eksperimen yang kelihatannya hampir tak mungkin. Salam Rujak Soto.