Tak jauh dari kaki “Tokyo Sky Tree”, di daerah Sumida Ward, Tokyo, ada satu kafe kecil yang menyajikan es krim parfait yang unik. Es krim itu dibuat dalam gelas, diisi aneka ragam makanan, dan disusun hingga tinggi. Melihat penampilannya, es krim ini mungkin bisa disebut sebagai es krim tertinggi sedunia.
Kuni-san, sang pemilik kafe, memang sengaja menciptakan es krim tersebut untuk memperingati selesainya pembangunan Tokyo Sky Tree di kota Tokyo. Tokyo Sky Tree adalah menara tertinggi sedunia dengan ketinggian 634 meter, atau lebih tinggi dari menara CN di Cina yang tingginya 600 meter.
Untuk memaknai tercapainya ketinggian Tokyo Sky Tree tersebut, Kuni-san membuat Es Krim-nya setinggi 63,4 centimeter. Angka 634 bila dilafalkan dalam bahasa Jepang juga bisa berarti “Musashi”, mirip dengan nama salah satu samurai terkenal Jepang jaman dahulu.
Meski terkenal sebagai daerah gempa, Jepang memang tak pernah takut mendirikan berbagai konstruksi bangunan yang tinggi. Tokyo Sky Tree adalah salah satu mega konstruksi yang diselesaikan justru tak lama setelah terjadi gempa besar dan tsunami pada 11 Maret 2011 lalu.
Tokyo Sky Tree, yang ketinggiannya sekitar 4,5 kali dari Monas di Jakarta, mulai dibangun pada tahun 2008, dan akan dibuka untuk umum pada musim semi 2012.
Meski belum dibuka untuk umum, daerah sekitar Sumida Ward telah dilanda demam Tokyo Sky Tree. Berbagai pernak pernik souvenir dijual dan ratusan turis asing berdatangan untuk mengambil gambar.
Sebagai penggemar es krim, perhatian saya adalah pada kafe Sakura Mukou-jima, yang berlokasi tak jauh dari kaki menara. Kafe ini menyediakan es krim parfait bersalut gula karamel yang disusun menyerupai Tokyo Sky Tree.
Ada dua jenis es krim yang ditawarkan di sini. Pertama adalah rasa green tea, atau “iki” yang dibuat meniru pencahayaan Tokyo Sky Tree yang berwarna biru. Sementara rasa kedua adalah blueberry mousse berwarna ungu, yang dinamakan “miyabi”. Rasa Miyabi menggambarkan semangat dari ibukota Jepang jaman Edo, yang bercirikan warna ungu.
Porsi masing-masing es krim tersebut sangatlah banyak untuk ukuran normal. Saya biasanya pesan untuk di-share berdua. Namun banyak orang Jepang yang memesan masing-masing seorang.
Mencicipi es krim “iki” maupun “miyabi” adalah sebuah pengalaman, bukan hanya pada cita rasa, namun juga pada sebuah karya seni. Kuni-san membuat sendiri setiap pesanan dan menyajikannya secara sempurna. Baginya, ini adalah sebuah mahakarya.
Es krim disusun di dalam gelas tinggi kemudian dicungkupi oleh gula caramel padat sehingga tingginya persis 63,4 cm. Di bawah es krim, ada lapisan-lapisan yang sangat menarik dan menggugah selera. Ada yoghurt, kacang merah, mochi, jelly, jeruk, nanas, peach, dan irisan buah melon, yang disusun secara berlapis dan berhati-hati. Sungguh sebuah perpaduan yang kaya dan membuat liur menetes.
Saat saya cicipi, kombinasi berbagai rasa tersebut benar-benar menyenangkan. Manis, lembut, bercampur dengan tekstur variasi kondimen yang beraneka ragam. Tak heran bila setelah mencicipi es krim ini, perasaan kita bertambah senang dan gembira.
Ini juga yang dikatakan oleh Kuni-san. Saat saya tanya mengapa ia menciptakan es krim yang tinggi, ia menjawab bahwa ia ingin mengangkat mood warga Jepang yang bersedih setelah terjadi bencana beberapa waktu lalu. Dengan mencicipi es krim ini, ia ingin para pelanggan-nya senang dan bahagia.
Apa yang dikatakan Kuni-san benar adanya. Setiap pelanggan yang mejanya menerima es krim itu, nampak gembira. Mereka bukan hanya mencicipi es krim, namun juga mengagumi dan mengabadikan karya Kuni-san tersebut dengan kamera mereka.
Selamat mencicipi es krim. Salam dari Tokyo.