Mencicipi Menu Vegetarian di Tokyo

Suasana Resto Dapur Petani / photo Junanto

Meski makanan Jepang terkenal dengan cirinya yang sehat dan lezat, menu khusus sayuran tidaklah terlalu populer.  Ciri khas yang paling menonjol dari makanan Jepang justru banyak mengandalkan ikan, seperti sushi dan sashimi. Selain ikan, menu daging-dagingan, seperti yakiniku, syabu-syabu, ataupun sukiyaki lebih populer dibandingkan sayuran.

Namun bukan berarti kalau menu vegetarian tidak dikenal dalam gagrak kuliner Jepang.  Shojin Ryori misalnya, adalah menu makanan vegetarian dari para pendeta zen budhisme sejak berabad lampau di Jepang.  Saat ini, jenis makanan vegetarian juga semakin meningkat popularitasnya seiring dengan tingginya kesadaran warga Jepang akan kesehatan dan makanan berserat.

Para wanita muda Jepang umumnya memilih sayur-sayuran sebagai makanan utama mereka. Selain karena pertimbangan kesehatan, makan sayuran juga kini menjadi gaya hidup wanita muda di Jepang. Akibatnya, restoran yang mengandalkan sayuran sebagai menu utamanya semakin banyak dan mudah didapatkan di Tokyo.

Ada beberapa restoran vegetarian atau menu makanan sayuran yang jadi favorit saya di Tokyo. Salah satunya terletak di dekat stasiun Yurakucho. Nama restaurannya Yasai no Ohsama. Restoran ini khusus menyajikan sayur mayur yang lezat dan organik. Salah satu menu jagoannya adalah Syabu-Syabu sayuran. Rasanya sangat lezat dan menyenangkan.

Selain syabu-syabu sayuran, saya juga suka mencicipi Ramen Sayur. Warung Ramen “Kagetsu Arashi” secara khusus mengeluarkan edisi ramen sayuran, atau Vege Ramen, guna menyambut musim semi setiap tahunnya. Setiap musim semi, saya menyempatkan waktu untuk mencicipi Ramen Sayuran dari warung arashi. Menu ini dipromosikan oleh empat wanita Jepang yang cantik dan mewakili berbagai kalangan, seperti selebritis, penggemar ramen, dan wanita muda Jepang.

Beberapa waktu lalu, saya diajak kawan saya, Leila-chan dan Yumi-chan, untuk mencicipi satu restoran “sayuran” lagi. Nama restorannya “Nouka no Daidokoro” atau kalau diterjemahkan berarti “Dapur-nya Petani”. Restoran ini terletak di daerah Ebisu, tak jauh dari stasiun kereta api Ebisu.

Karena namanya adalah Dapur Petani, interior restoran dibuat seperti nuansa dapur dan pertanian. Saat memasuki restoran itu, kami langsung disambut oleh suasana dapur yang dipenuhi oleh aneka sayuran segar dan ditata secara rapi.

Suasana di depan Warung / photo Junanto
Pilihan Sayuran Segar / photo Junanto

Satu hal yang saya suka dari sayuran di Jepang adalah kualitas dan kesegarannya. Selama tinggal di Jepang, saya belum pernah menemukan sayuran yang layu atau “langu” dijual di supermarket.

Dari aneka menu sayuran yang tersaji di restoran ini,  menu utama yang disajikan tidak melulu seratus persen sayuran. Kalau kita menginginkan daging ayam atau ikan, restoran ini menyediakan kombinasinya. Mereka memberikan rasio 4:3:3 atau 6:2:2 untuk sayuran, ikan dan ayam. Sementara untuk 100% sayuran, pilihannya adalah steak sayuran yang terdiri dari kentang, terong, wortel, dan kol ditaburi dengan aneka saus.

Satu hal yang paling saya suka di restoran ini adalah konsep “all you can eat” vegetable bar-nya. Berbeda dengan salad bar di banyak restaurant yang hanya menyediakan sedikit pilihan sayuran untuk salad, di vegetable bar ini pilihan sayuran cukup banyak. Sayur-sayur itu disusun secara cantik, dan diletakkan di atas taburan es batu.

Satu jenis sayuran yang paling saya suka di bar sayuran ini adalah saltwater leaves. Ini sejenis tanaman liar yang di sekujurnya menempel kristal garam yang lembut. Rasa sayurnya “crunchy” dan sedikit gurih. Enak sekali. Untuk memakan sayuran ini, disediakan aneka saus yang lezat, seperti miso saus, ataupun saus minyak zaitun dicampur garam. Sayuran yang segar dicelupkan dalam saus, hmmm lezat rasanya.

Vegetable bar / photo Junanto
Sayuran segar dan lezat / photo Junanto

Hal lain yang juga penting adalah bahwa sayuran-sayuran di restoran ini dirawat dan dipetik oleh orang-orang atau petani yang memiliki passion dalam memberikan kualitas sayuran terbaik. Menurut keterangan petugas restoran, mereka mendapatkan sayuran itu dari lahan pertanian yang dimiliki sendiri.

Mereka juga menjalin kerjasama dengan para petani di berbagai wilayah, sebagaimana terlihat dari foto-foto petani yang dipajang di dinding restoran. Restoran ini juga menjamin bahwa sayuran yang disajikan berjenis organik, bebas pestisida, dan yang terpenting dijamin bebas radiasi nuklir.

Menarik kan? Nah, kalau mampir ke Tokyo, jangan hanya mencicipi sushi, sashimi, atau daging. Tapi cobalah sesekali mencicipi aneka sayuran lezat dan crispy dari Jepang.

Salam sayuran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *