Dua Hari di Medan: Sop Kepala Kambing dan Durian Medan – Part I

Sop Kepala Kambing Datuk, Medan
Sop Kepala Kambing Datuk, Medan

Dalam sebuah perjalanan bisnis ke Medan, setelah kurang lebih 15 tahun tidak ke sana, saya bertanya pada kawan-kawan, “Apa yang harus saya cicipi dalam waktu sesingkat itu?”

Jawabannya banyaaaaak dan beragam, mulai dari makanan ringan hingga makanan “hard core” kelas pemberani. Tentunya tak semua dapat saya cicipi. Yang memberi usul agar saya  mencicipi BPK (Babi Panggang Karo) tentu paham kalau saya tidak bisa memakan babi hehehe…. Anyway, beberapa rekomendasi lainnya layak dicoba. Namun karena waktu yang terbatas, saya hanya memilih yang bisa dijangkau oleh waktu. Kiranya ini bisa jadi panduan juga buat kawan-kawan yang mampir ke Medan dalam waktu singkat.

Pertama, ini rekomendasi jagoan dari kawan saya, mas Dadal, yang juga ahli perihal dunia kambing. Ia merekomendasikan: Sop Kepala Kambing ! .. Haaah, kepala? .. Iya, katanya. Kalau kepala ikan, saya sudah biasa. Tapi kepala kambing? mungkin butuh keberanian. Ada beberapa tempat yang terkenal soal penyajian kepala kambing di Medan, dua di antaranya adalah Sop Kepala Kambing Sipirok dan Sop Kepala Kambing Datuk. Kitapun mencoba Sop Kepala Kambing Datuk yang terletak di Jalan Gagak Hitam. Dan, ternyata pilihan tepat karena kepala kambing bisa membawa kebahagiaan.

Kepala kambing di warung Pak Datuk hadir dalam bentuk utuh, dengan dibelah dua secara simetris antara sisi kepala bagian kiri dan kanan. Kepala itu disajikan dalam piring berkuah bening. Epic dan Majestic! … Melihat penampilannya, banyak orang akan merasakan suasana horor dan kengerian, namun bagi pecinta kepala kambing, para carnivore, ini adalah sebuah mahakarya. Menyajikan kepala kambing pastinya tidak mudah. Pemilihan bumbu dan lama proses memasaknya membutuhkan skill tersendiri. Saya cicipi kuahnya yang lezat dan gurih. Bumbu-bumbu terasa kaya di sana. Tahap selanjutnya adalah membongkar kepala kambingnya. Nah ini yang complicated. Untunglah mas Dadal punya keahlian membongkar kepala kambing. Pertama ia memisahkan bagian-bagian kepala. Mulai dari mata, lidah, pipi, dan mata. Dari situ barulah kita memilih bagian yang ingin kita makan. Ngeri ya. Tapi itulah budaya makanan di Medan.

Next Journey setelah Kepala Kambing, Durian Medan
Next Journey setelah Kepala Kambing, Durian Medan

Usai kepala kambing (dengan perasaan deg-degan karena khawatir kolesterol dan darah tinggi meningkat), kita meluncur pada tantangan kedua di Medan. Ya, apalagi kalau bukan mencoba Durian Medan. Well, durian setelah kepala kambing? Ini cukup mengerikan. Tapi sesekali menarik dicoba dengan penuh kehati-hatian.

Banyak tempat durian yang terkenal di Medan, dua di antaranya yang sudah terkenal adalah Durian Ucok dan Durian Pelawi. Banyak kawan merekomendasikan Durian Ucok. Ya, karena durian Ucok ini memang sudah mendunia. Branding Ucok pada Durian Medan sudah menjadi semacam ikon bagi siapa saja yang ingin mencicipi durian di Medan. Tapi karena kita tidak ingin yang terlalu mainstream, kita mencicipi tempat lain yang tak kalah enaknya, yaitu Durian Pelawi.

Pilihan itu tidak salah. Di Pelawi, kita disajikan butiran-butiran durian terbaik yang dikupas langsung dari bijinya. Kelembutan daging durian, sensasi rasa manis dan pahit, dan melelehnya aneka kenikmatan itu di mulut, telah membawa kita serasa ke puncak kenikmatan. Satu … dua .. tiga… empat … lima … hingga sepuluh buah durian kita lahap berempat. Dahsyat ya. Memang. Tapi lebih dahsyat lagi adalah saat membayar. Harga keseluruhan duren hanya sekitar Rp 130 ribu saja. Ini luar biasa.

Well, mencicipi kombinasi kepala kambing dan duren bukanlah sebuah permainan ringan. Ini membutuhkan kehati-hatian tinggi. Kalau kamu masih muda, silakan saja dinikmati sepuasnya. Namun kalau sudah berumur, makanlah secara bijak.

Tapi terlepas dari itu, sop kepala kambing dan durian di Medan adalah sebuah hidangan wajib coba kalau kalian ke Medan. Ini termasuk kategori die die must try, kalau kamu adalah petualang kuliner dan suka mencicipi tantangan. Salam

(bersambung ke Part II Medan …..)

Durian Medan yang sensual dan menggemaskan
Durian Medan yang sensual dan menggemaskan

One comment

Leave a Reply to YULI Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *