Banyak cara untuk menikmati pagi di Singapura. Salah satunya adalah nongkrong di warung kopi lokal, yang akrab disebut dengan nama Kopitiam. “Tiam” dalam bahasa Hokkien artinya warung. Saya senang menghabiskan waktu sarapan di warung kopi sambil memandang jalanan dan orang-orang yang memulai aktivitasnya di pagi hari. Rasanya invigorating, menambah semangat dan inspirasi. Dari berbagai kopitiam di Singapura, favorit saya adalah Tong Ah. Ini adalah satu warung kopi yang mungkin tertua di Singapura. Telah berdiri sejak 1939. Awalnya lokasi Tong Ah berada di sebuah bangunan heritage, di pertigaan Teck Lim dan jalan Keong Saik. Namun beberapa tahun lalu bangunan itu dijual (kemudian dibeli oleh warung kopi lainnya), dan Tong Ah bergeser ke salah satu gedung di seberang jalan. Meski sudah kehilangan nuansa ikonik dari gedung bersejarah, rasa roti bakar atau “Kaya Toast” dan Kopi-nya masih Ciamik. Beberapa pekan lalu, saat berkunjung di Singapura, saya mengajak putra sulung untuk nongkrong dan menikmati pagi di warung kopi. Pilihan menu di Tong Ah dibuat seperti paket-paket di makanan cepat saji. Paket itu terdiri dari pilihan roti bakar, yang disebut Kaya Toast, minuman -bisa kopi atau teh, dan telor setengah matang. Special order para pengunjung adalah “Crispy Kaya Toast”. Ini adalah roti panggang yang dibuat kering dan crispy, lalu diolesi butter dan srikaya. Rasanya crispy. Lezat dan nikmat disantap di pagi hari. Favorit saya lainnya adalah telor setengah matang. Entah kenapa, beda aja. Awalnya saya pikir semua telor setengah matang itu sama. Tapi di Tong Ah, telor setengah matang diciptakan seperti sebuah maha karya. Menurut pembuatnya, telor dipilih yang berkualitas dan direbus tepat 12 menit dengan perhitungan lainnya. Dampaknya adalah pemerataan rasa pada setiap bagian telur. Tidak terlalu mentah, dan tidak terlalu matang, tapi merata. Ini lezatnya. Buat penggemar telor setengan matang, saya rekomendasikan.
Untuk minumnya bisa mencoba kopi butter. Ini adalah kopi yang dicampur dengan butter. Aneh memang. Tapi itu adalah tradisi masyarakat Tionghoa sejak jaman kolonial. Saya sendiri kalau tidak memesan kopi hitam, umumnya teh tarik. Rasanya otentik. Kopitiam adalah pusat kehidupan dari masyarakat Tionghoa di Singapura. Mencicipi kopi dan roti bakar di Tong Ah, memandang lalu lalang dan aktivitas warga di wilayah pecinan sekitarnya, merupakan sebuah pengalaman yang patut dicoba kalau di Singapura. Tidak terlalu istimewa memang (karena di daerah Kota Tua dan Glodok kita juga bisa merasakan makanan yang sama), namun pengalaman ini harus dicoba. Salam