Jakarta seolah tak pernah kehabisan tempat baru untuk menikmati kuliner ataupun menjajal lokalitas rasa Nusantara. Keberadaan Restoran KAUM di jl Dr Kusuma Atmaja adalah salah satu contohnya. Setelah sukses di Hong Kong dan Bali, KAUM akhirnya membuka outlet di Jakarta. Restoran yang berada di bawah Group Potato Head ini mengambil tempat di salah satu bangunan heritage Jakarta yang dipadu dengan satu main hall bernuansa modern. Hidangannya mengusung lokalitas rasa Nusantara. Namun bukan sembarang rasa Nusantara karena setiap bumbu dan bahan dikurasi secara serius oleh ahli-ahlinya sebelum diproses dan dihidangkan.
Saya mendapat kesempatan ke KAUM diundang oleh Mbak Lisa Virgiano yang juga Brand Director dari restoran itu. Mbak Lisa adalah kawan lama saya yang juga aktivis kuliner lokal, pemberdayaan petani nelayan, dan juga pendiri komunitas Underground Secret Dining. Kami diterima di bangunan belakang restoran yang dirancang model hall bernuansa modern. Kitapun mencicipi hidangan yang disajikan di sana. Bagi pecinta kuliner Nusantara yang mengapresiasi lokalitas rasa dan bumbu, KAUM ini tempat yang tepat untuk disambangi. Suasana rumah kolonial dipadu dengan area dining hall yang modern, membawa kita pada suasana yang nyaman dan homey.
KAUM berarti adalah kelompok atau suku, atau bisa juga etnis. Nama itu diambil sebagai representasi beragamnya suku bangsa di Indonesia yang jumlahnya lebih dari 600 grup etnis. Menu makanan yang disajikan juga khas Indonesia, seperti ikan bakar barramundi sambal dabu-dabu, gulai udang Aceh, gohu ikan tuna Maluku, dan aneka menu lainnya. Satu hal yang membuat KAUM berbeda dengan yang lain adalah soal pemilihan bahan baku lokal dan proses memasak yang dibuat persis dengan kondisi aslinya. Beras misalnya, masih diliwet dan diaron. Bahan yang digunakan juga lokal diambil dari pembuatnya atau petaninya, seperti Beras Metik Susu Magelang, Kecapnya dari Oma-Oma di Cideng (bukan kecap industri), garamnya didatangkan Khusus dari Amed Bali (serius ini garamnya enak banget).
Kami mencicipi ikan bakar baramundi dabu-dabu. Ikan barramundi dibakar sederhana, hanya menggunakan bahan yang ada tanpa garam. Hal ini karena garamnya disajikan terpisah sehingga kita bisa mengapresiasi garam langka yang didatangkan khusus dari Amed. Begitu kami cicipi, hmmmm, rasa memang tak pernah bohong. Kalau kawan punya lidah yang subtil tentu bisa membedakan. Kelembutan daging, cocolan garam dan sambal, serta sambalnya, sungguh sempurna membawa ikan bakar naik kelas. Lokalitas rasa juga bisa dirasakan di menu-menu lainnya, seperti gohu ikan tuna maluku, yang kerap menjadi pilihan favorit pengunjung.
Setiap Jumat malam, KAUM juga menampilkan live music akustik sebagai pendamping makan malam kita, atau bisa jadi juga sebagai tempat hang out anak-anak muda yang cinta pada lokalitas menu Nusantara. KAUM memang menyajikan makanan dengan bumbu dan proses terbaik.
Silakan dicicipi!
KAUM Jakarta berlokasi di Jl Dr Kusuma Atmadja No 77-79 Jakarta Pusat.