Ibu Rahardjo dan Legenda Soto Podjok

Bersama Ibu Rum, Pemilik Soto Podjok Kediri, yang baik hati dan selalu penuh perhatian pada pelanggan.

Memasuki warung soto di podjok jalan Dhoho Kediri membawa saya bukan hanya pada semangkuk kenikmatan soto, namun juga melintasi sebuah perjalanan antar ruang (space) dan waktu (time). Ini seperti yang dikatakan oleh Stephen Hawking, saat kita menyeberangi ruang dan waktu, kesemuanya saling berkelindan dan berbagai memori muncul melintasi masa. Ya, suasana warung Soto Podjok, dengan bangunan art deco, seolah membawa kita berada di tahun 1920-an. Warung ini berusia lebih dari 90 tahun, dan Ibu Roem Rahardjo yang sekarang mengelola adalah generasi ketiga pemilik warung. Awalnya warung ini dirintis oleh nenek beliau, kemudian diteruskan oleh ibunya, dan kemudian ditangani oleh Ibu Roem. “Kesemuanya perempuan,” ujar Bu Roem, saat saya tanya sejarah berdirinya warung ini.

Setiap mampir di Kediri, saya selalu meluangkan waktu untuk sarapan di warung legendaris ini. Racikan soto ayamnya khas dan berbeda dengan kebanyakan soto ayam. Disajikan di mangkuk, penampilan soto dibuat cantik seperti sebuah persembahan. Nasi, suwiran ayam, kecambah, dan sambal, ditumpuk manis di pinggir mangkuk, mirip sebuah gundukan, kemudian disiram oleh kuah yang berwarna keruh. Melihat penampilan dan rasanya, saya merasa bahwa soto ini bukan diciptakan sembarangan, melainkan disajikan dengan hati. Dan betul juga, Ibu Roem bukan hanya menyajikan soto, namun juga menebarkan perhatian pada setiap pelanggannya.

Meski kunjungan terakhir saya sekitar 4-5 tahun lalu, Ibu masih ingat betul. Ia menegur nama saya dan memasakkan khusus tahu kediri buat saya. Sungguh luar biasa. Ibu Roem juga banyak bercerita tentang sejarah Soto Kediri yang dilakoninya sejak kecil. Ia melihat bagaimana menjaga hubungan dengan pengunjung adalah sebuah kekuatan dari warung soto kecil ini. Di tengah terpaan teknologi digital, kekuatan kapital dan pemodal besar, warung-warung kecil nyaris sulit bertahan. Tapi di warung podjok kediri ini saya melihat kekuatan cinta dan hubungan personal yang masih tersisa. Sebuah relasi spiritual dari sebuah warung yang nyaris sulit dicari lagi di zaman modern ini.

Setiap mengunjungi Kediri, Warung Soto Podjok bisa jadi sebuah Sanctuary.

Penampilan Indah Soto Podjok Kediri

 

4 comments

Leave a Reply to FIRDA PUTRI Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *